Desa Karya Bakti merupakan salah satu desa yang relatif muda secara administratif namun memiliki akar sejarah komunitas yang jauh lebih tua. Secara resmi, desa ini terbentuk melalui proses pemekaran wilayah dari desa induknya, yaitu Desa Padang Unoi, pada tahun 2002. Pemekaran ini merupakan bagian dari kebijakan otonomi daerah yang mendorong pembentukan pemerintahan lokal yang lebih efektif, dekat dengan masyarakat, dan mampu mengelola potensi wilayah secara mandiri.
Walaupun secara legal baru berdiri pada awal abad ke-21, komunitas di wilayah Desa Karya Bakti telah terbentuk dan berkembang jauh sebelum itu. Bukti nyata dari hal ini adalah keberadaan SD Negeri 6 Salang yang sudah berdiri sejak tahun 1967. Keberadaan sekolah tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah ini telah lama menetap, mengembangkan sistem pendidikan dasar, dan membentuk struktur sosial yang cukup mapan, meskipun secara administratif belum terpisah dari desa induk.
Nama “Karya Bakti” sendiri bukan hanya sekadar nama geografis, tetapi merefleksikan nilai-nilai luhur yang dipegang oleh masyarakat setempat. “Karya” berarti kerja atau usaha, dan “Bakti” berarti pengabdian. Dengan demikian, nama desa ini mencerminkan etos gotong royong, kebersamaan, serta semangat membangun dan berkontribusi bagi kemajuan bersama. Nilai-nilai tersebut masih hidup hingga kini, terlihat dari aktivitas rutin masyarakat bersama aparat (seperti TNI/Babinsa) dalam membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, hingga membantu korban bencana. Aktivitas-aktivitas semacam ini memperkuat identitas desa sebagai komunitas yang hidup dalam semangat kebersamaan dan solidaritas.
Desa ini juga dikenal sebagai komunitas yang majemuk. Penduduknya berasal dari beragam latar belakang etnis seperti Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Banjar, Batak, hingga Minangkabau. Namun, keberagaman ini tidak menjadi penghalang untuk bersatu. Sebaliknya, mereka hidup berdampingan secara harmonis, membangun desa secara kolektif, dan memperkuat kohesi sosial di tengah perbedaan budaya. Ini menjadikan Desa Karya Bakti sebagai miniatur kebhinekaan yang hidup di wilayah pesisir Aceh.